
KISARAN-Dalam suasana khidmat dan penuh penghormatan, Universitas Asahan (UNA) menyelenggarakan Upacara Bendera memperingati Hari Pahlawan Nasional di Lapangan UNA, Jl. Jend. A. Yani Kisaran, pada Senin pagi ini.
Acara yang diikuti oleh seluruh civitas akademika – mulai dari Pengurus Yayasan, Pimpinan Universitas, Pimpinan Fakultas, Dosen, Pegawai, Security, hingga mahasiswa – menjadi momentum untuk merefleksikan nilai-nilai perjuangan bangsa di bawah tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”.
Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Rektor UNA, Assoc. Prof. Dr. Mangaraja Manurung, S.H., M.H., membacakan amanat Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf. Dalam sambutannya yang mendalam, Rektor menekankan pentingnya menjaga api semangat para pahlawan agar terus hidup di jiwa generasi muda.
“Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ujarnya, menggugah hati para peserta.
Rektor juga menyoroti tiga teladan utama dari para pahlawan yang harus dijadikan pedoman: kesabaran dalam perjuangan, semangat mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan untuk kemajuan generasi mendatang.
“Kemerdekaan tidak lahir dari ketergesa-gesaan, melainkan dari kesabaran, keberanian, dan keikhlasan. Kini perjuangan kita bukan lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, empati, dan pengabdian,” tambahnya, mengajak seluruh sivitas akademika UNA untuk melanjutkan perjuangan melalui karya dan dedikasi yang berdampak bagi masyarakat.
“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, maka kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam. Dengan bekerja, bergerak, dan berdampak,” tutupnya penuh semangat.
Tak ketinggalan, Ketua Pengurus Yayasan Universitas Asahan, Drs. Mapilindo, M.Pd., turut menyampaikan pesan inspiratif dari Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional: “Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.”
Ungkapan ini, yang berarti seorang pendidik harus menjadi teladan di depan, penggerak di tengah, dan pemberi dorongan di belakang, menjadi fondasi penting yang sejalan dengan semangat perjuangan para pahlawan. Pesan ini mengingatkan bahwa pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat dan inspiratif.
Usai upacara, kegiatan berlanjut dengan acara kebersamaan yang penuh kegembiraan. Makan bersama diikuti oleh lomba puisi, nyanyi, dan joget yang diikuti antusias oleh mahasiswa dan dosen. Suasana keakraban dan keceriaan ini menambah makna peringatan Hari Pahlawan, menunjukkan bahwa semangat perjuangan para pahlawan tidak hanya diingat melalui upacara, tetapi juga dirayakan melalui kebersamaan dan kreativitas.
Melalui kegiatan ini, UNA tidak sekadar mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai perjuangan, keteladanan, dan semangat kebersamaan di hati seluruh civitas akademika. Sebuah pengingat bahwa setiap generasi memiliki peran untuk terus bergerak maju, menginspirasi, dan membangun bangsa yang lebih baik. Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan!
Bagikan ke media sosial Anda!
PENGUMUMAN TERBARU

Kalender Akademik Semester Ganjil TA. 2022-2023

Jadwal Perkuliahan Semester Ganjil TA. 2022-2023
KEGIATAN TERBARU