LPPM Universitas Asahan Gelar Pelatihan Pengelolaan Jurnal dan Upgrade OJS 3

KISARAN-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Asahan (LPPM UNA) menggelar Pelatihan dan Pendampingan Manajemen, Pengelolaan Jurnal serta Upgrade Open Journal System (OJS) 2 ke OJS 3 di Pusat Komputer dan Internet (Puskomnet) UNA, Kamis (6/3/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serta profesionalisme pengelolaan jurnal di lingkungan kampus.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Tengku Mohd. Diansyah dari Universitas Harapan Medan dan Oris Krianto Sulaiman,  dari Universitas Islam Sumatera Utara. Kedua narasumber ini juga merupakan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Sumatera Utara yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan jurnal akademik.

Ketua LPPM UNA, Dra. Hamidah Sidabalok, M.Hum, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Rektor Universitas Asahan, Dr. Mangaraja Manurung, S.H., M.H., atas dukungan penuh terhadap program pengembangan jurnal di UNA.

“Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen LPPM UNA untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah. Dengan peningkatan ini, kami berharap jurnal-jurnal yang dikelola dapat memenuhi standar nasional maupun internasional serta lebih mudah diakses oleh peneliti dan akademisi di seluruh dunia,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 27 peserta yang merupakan pengelola jurnal di Universitas Asahan. Pelatihan berlangsung selama dua hari, yakni 6-7 Maret 2025, dengan fokus pada peningkatan standar publikasi ilmiah, strategi penerbitan, sistem peer review, serta optimalisasi penggunaan OJS 3 dalam pengelolaan jurnal.

Sementara itu, Rektor Universitas Asahan, Dr. Mangaraja Manurung,dalam sambutannya saat membuka acara, menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat membawa manfaat besar bagi peningkatan kualitas publikasi ilmiah di UNA.

“Mudah-mudahan pelatihan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan standar dan kualitas jurnal kita. Ini juga akan berpengaruh terhadap peningkatan indikator utama perguruan tinggi, terutama dalam hal akreditasi,” katanya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat ini UNA memiliki 27 jurnal ilmiah, namun baru empat di antaranya yang telah terakreditasi. “Sayangnya, hanya sekitar 10% dari total jurnal yang ada telah terakreditasi. Oleh karena itu, saya mendorong agar para pengelola jurnal lebih bersemangat meningkatkan kualitas jurnal yang dikelola. Target kita, setidaknya 50% dari jurnal di UNA bisa terakreditasi pada tahun 2025,” tegasnya.

Ia juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan beberapa program studi, di antaranya Prodi Hukum dan Teknik Sipil, yang tengah dalam proses akreditasi jurnal.

“Kami berharap program studi lainnya juga dapat mengikuti langkah ini. Jika perlu, kami akan memberikan insentif atau penghargaan khusus bagi pengelola jurnal yang berhasil meningkatkan kualitas dan akreditasi jurnal mereka,” tambahnya.

Selain pembaruan teknis terkait OJS, kegiatan ini juga menjadi forum berbagi pengalaman dan pengetahuan antar pengelola jurnal. Para peserta dapat berdiskusi mengenai berbagai aspek manajemen jurnal, termasuk strategi penerbitan, proses peer review, promosi jurnal, serta sistem evaluasi berkala untuk memastikan peningkatan kualitas secara berkelanjutan.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan jurnal-jurnal yang dikelola UNA semakin profesional, terstandarisasi, serta dapat menjangkau pembaca lebih luas, baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, maupun masyarakat umum.

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya UNA dalam memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berorientasi pada riset dan publikasi ilmiah berkualitas.

Bagikan ke media sosial Anda!